DO'A BERBUKA PUASA YANG SUNNAH

FIQIH RAMADHAN (1)
Oleh : Hidayatullah Asy-Syirbuniy 
WA : 085855567779 

*DO'A BERBUKA PUASA YANG SUNNAH*

سئل الشيخ محمد الصالح العثيمين رحمه الله :
Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin (Mufti Saudi Arabia) rahimahullah pernah ditanya 

هل هناك دعاء مأثور عن النبي صلى الله عليه وسلم عند وقت الإفطار؟ وما هو وقته ؟ وهل يتابع الصائم المؤذن في الأذان أم يستمر في فطره ؟
Apakah ada do'a khusus yang bersumber dari Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam pada saat berbuka puasa? Kapan waktunya? Dan apakah orang yang berpuasa tersebut harus menjawab mu' adzdzin terlebih dahulu atau diperbolehkan meneruskan makan berbukanya? 
فأجاب :
Kemudian beliau menjawab :

" إن وقت الإفطار موطن إجابة للدعاء ؛ لأنه في آخر العبادة ؛ ولأن الإنسان أشد ما يكون - غالباً - من ضعف النفس عند إفطاره ، وكلما كان الإنسان أضعف نفساً وأرق قلباً كان أقرب إلى الإنابة والإخبات إلى الله عز وجل ، والدعاء المأثور : 
Sesungguhnya waktu berbuka puasa adalah saat terkabulnya segala do'a ; dikarenakan pada saat itu adalah akhir dari sebuah ibadah ; dan pada umumnya seseorang sangat merasakan tubuhnya lemah pada saat berbuka, sedangkan setiap kali seseorang merasakan lemahnya diri dan khusyu'nya hati maka hal tersebut lebih mendekatkan dirinya bersimpuh di hadapan Allah 'Azza Wa Jalla (sehingga do'a yang dipanjatkan semakin mudah dikabulkan), sedangkan do'a yang ma'tsur (memiliki sumber riwayat) adalah :

(اللَّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أفْطَرْتُ)
Allahumma Laka Shumtu Wa 'Alaa Rizqika Afthortu 
(ya Allah hanya untuk Mu lah saya berpuasa dan dengan rizqi-Mu lah saya berbuka) 

ومنه أيضاً : قول النبي عليه الصلاة والسلام : 
Dan di antara do'a yang lainnya adalah sabda Nabi 'Alaihish Shalatu Was Salam :

( ذهب الظمأ وابتلت العروق وثبت الأجر إن شاء الله ) 
Dzahabazh zhomaa-u wabtallatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaallah 
(Rasa haus telah hilang, urat-urat telah basah, dan pahala telah ditetapkan insyaAllah)

وهذان الحديثان وإن كان فيهما ضعف لكن بعض أهل العلم حسنهما ، وعلى كل حال فإذا دعوت بذلك أو بغيره عند الإفطار فإنه موطن إجابة " انتهى .
*Dua hadits tersebut meskipun DHO'IF akan tetapi sebagian Ulama menilainya HASAN*, bagaimana pun juga apabila anda berdo'a pada saat berbuka puasa dengan do'a tersebut atau yang lainnya maka itu tidak mengapa, karena pada saat itu adalah saat dikabulkannya segala do'a. 

(كتاب مجموع فتاوى الشيخ ابن عثيمين، ١٩ / السؤال رقم ٣٤١ )
(Kitab Majmu' Fatawa Syaikh Ibn 'Utsaimin, 19 / pertanyaan nomor : 341)

*CATATAN :*
1. Di antara ulama yang menilai DHO'IF riwayat do'a Dzahabadz Dzoma'u adalah Syaikh Muqbil Bin Hadiy al-Wadi'iy salah seorang ulama besar ahli hadits Salafiy pendiri Darul Hadits dari Dammaj - Yaman yang dianggap sebagai pimpinannya al-Jarh wat Ta'dil dalam ilmu hadits abad ini di kalangan Salafiy, silahkan cek fatwa beliau di sini :

https://www.sahab.net/forums/index.php?app=forums&module=forums&controller=topic&id=122204

2. Di antara ulama yang menilai HASAN riwayat do'a "Allahumma Laka Shumtu" adalah Syaikh Syu'aib al-Arna'uthiy salah seorang ulama besar Ahli Hadits Salafiy dari Damaskus - Syiria, silahkan cek keterangannya di sini :

http://fatwa.islamweb.net/Fatwa/index.php?page=showfatwa&Option=FatwaId&Id=162607

3. Ada satu do'a berbuka puasa lagi yang bersumber dari Rasulullah dan riwayatnya dinilai HASAN dalam takhrij kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi oleh Amirul Muhadditsin (pimpinannya ulama Ahli Hadits) Imam Ibnu Hajar al-Asqalaniy penulis kitab Fathul Bari syarah shahih Bukhori adalah :
اَللّـهُمَّ إنِّي أَسْأَلُكَ بِرَحْمَتِكَ الَّتي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَاغْفِرْلِي

4. Penambahan lafazh "وبك آمنت Wa Bika Aamantu" & lafazh "برحمتك يا أرحم الراحمين Birahmatika Yaa Arhamar Raahimiin" pada do'a "اللهم لك صمت Allahumma Laka Shumtu" adalah hal yang diperbolehkan menurut pendapat yang paling rajih (kuat), karena isinya tidak bertentangan dengan syari'at. Sebagaimana pernah dilakukan oleh sahabat Ibnu 'Umar yang menambahkan kalimat talbiyyah, 

عن عبد الله بن عمر " أن النبي صلى الله عليه وسلم لما كان يُلبي كان يقول : لبيك اللهم لبيك، لبيك لا شريك لك لبيك، إن الحمد والنعمة لك والملك، لا شريك لك.... *فكان عبد الله بن عمر يزيد فيها لبيك وسعديك، والخير بين يديك، لبيك والرغباء إليك والعمل* "[مسند أحمد].

قال الامام ابن قدامة في المغني *هذا يدل على أنه لا بأس بالزيادة*

*الراجح والله أعلم هو القول الاول وهو القول بأن الزيادة فى الذكر على المأثور فى الألفاظ زائدة لا بأس فيها* لكن غير مستحبة ولا مكروهة بالقيد الذى تقدم ذكره عند الكلام عن القول الأول والله أعلى وأعلم.

(كتاب شرح الوابل الصيب للشيخ هانى حلمى) 
http://www.kalemtayeb.com/index.php/kalem/safahat/item/1331

5. Mari belajar bijak dalam berpijak, semakin tinggi pengetahuan seseorang, maka semakin tenang dalam beragama dan tidak mudah menyalahkan 

Wallahu A'lam Bishshawab 

Oleh : Hidayatullah Asy-Syirbuniy 
02 Ramadhan 1438 H / 28 Mei 2017 M
*Diedit dengan ada beberapa tambahan pada 02 Ramadhan 1439 H / 18 Mei 2018 M*


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "DO'A BERBUKA PUASA YANG SUNNAH"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel