Hikmah dan Kisah Umar bin Khatthab
Sayyidina Umar bin Khatab ra
Interaksi pertama beliau dengan Al Qur’an mengagumkan. Bermula dari saudarinya yang membaca bagian Surat Taha. Umar mengalami pencerahan, menerima cahaya Islam. Umar terkenal sebagai al faruq. Keadilan, kemanusiaan, kepedulian dan keutamaan lainnya ada dalam dirinya.
Umar terkenal dengan ijtihad-ijtihad yang jenius. Mengatasi persoalan kontekstual saat itu secara arif. Dari tidak dihukumnya pencuri karena miskin, nasionalisasi lahan negeri Syams untuk menerapkan keadilan ekonomi. Soal ini Umar mendiskusikan dengan warga Madinah, berbeda pandangan dengan Abdurrahman bin Auf dan Bilal bin Rabah, tapi Umar didukung Usman dan Ali bin Abi Thalib. Umar berIjtihad soal penundaan pembagian zakat untuk mualaf. Tarawih 20 raka’at. Dan para ulama membahasnya dalam kajian yang serius: Fiqh Umar.
Suatu kali Syaikh Muhammad Al Ghazali, ulama Al azhar, menyampaikan kepada teman dan murid-muridnya: kenapa tidak kalian contoh pikiran Umar? tapi malah kalian contoh jubahnya Umar saja. Pertanyaan menarik yang menggajak audiens untuk menggali makna dan pesan Al-Qur'an
Umar sangat peka terhadap rakyatnya. Ia dengar syair kerinduan seorang isteri pada suaminya, seorang tentara di perbatasan. Lalu Umar minta pertimbangan pada seorang perempuan: berapa lama daya tahan rindu seorang isteri. Akhirnya Umar mengatur jadwal pulang tentara setiap empat bulan.
Umar terbuka, ia terima dengan lapang pertanyaan tentang jatah kain double dari Salman Al Farisi, sahabatnya. Umar menerima kritik dari seorang ibu soal pembatasan mahar, di depan khalayak. Umar menerima dan mengaku keliru. Umar tidak marah.
Di rumah, Umar yang gagah, rendah hati menyimak perkatan-perkataan isterinya.
Umar yang peduli. Ia khawatir kelak akan dimintai pertanggungjawaban pabila seekor keledai terperosok di jalanan Baghdad, wilayah otoritasnya.
Sayyidina Umar bin Khatab ra inspirasi bagi kita hari ini, tentang bagaimana berinteraksi dengan Al-Qur’an, lalu memandu dalam membangun tindakan.
Allahumarhamnaa bil qur’an.
~SS~
0 Response to "Hikmah dan Kisah Umar bin Khatthab"
Post a Comment