Memahami Kedudukan Doa Iftitah dalam Shalat
๐๐ธ Kedudukan Doa Iftitah (Istiftah)๐ธ๐
(Pertanyaan beberapa orang)
โซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธ
Doa iftitah yaitu doa di awal shalat setelah takbiratul ihram sebelum membaca Al Fatihah.
Tertulis dalam Al Mausuโah:
ูููููู ุงูุฐููููุฑู ุงูููุฐูู ุชูุจูุฏูุฃู ุจููู ุงูุตูููุงูุฉู ุจูุนูุฏู ุงูุชููููุจููุฑู. ููููุฏู ููููุงู ูููู: ุฏูุนูุงุกู ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู. ููุฅููููู ูุง ุณูู ูููู ุจูุฐููููู ูุฃูููููู ุฃููููู ู ูุง ููููููููู ุงููู ูุตููููู ุจูุนูุฏู ุงูุชููููุจููุฑูุ ูููููู ููููุชูุชูุญู ุจููู ุตููุงูุชูููุ ุฃููู ููุจูุฏูุคูููุง ุจููู.
Itu adalah dzikir yang dengannya dimulai shalat, (dibaca) setelah takbir. Ada pula yang mengatakan: dia dinamakan istiftah karena itu adalah ucapan pertama yang dilakukan orang yang shalat setelah takbir, dengan itu dia membuka shalatnya, yaitu memulainya. (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 4/474)
Kadang diistilahkan dengan IFTITAH, dan inilah yang tenar di negeri kita. Tapi yang biasa digunakan fuqaha adalah Istiftah. Berikut ini keterangannya:
ููุนูุจููุฑู ุนููููู ุจูุนูุถู ุงููููููููุงุกู ุฃูููุถูุง ุจูุฏูุนูุงุกู ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญูุ ููุจูุงูุงูููุชูุชูุงุญูุ ููุจูุฏูุนูุงุกู ุงูุงูููุชูุชูุงุญู. ุฅููุงูู ุฃูููู ุงูุฃููููุซูุฑู ูููููููููู: ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู
Sebagian ahli fiqih menyebut doa istiftah dengan IFTITAH dan DOA IFTITAH, hanya saja mayoritas ahli fiqih menyebut: ISTIFTAH. (Ibid)
Jadi, Istiftah dan iftitah adalah doa istilah yang berbeda untuk aktifitas yang sama. Maka sama saja Anda mau menyebutnya apa.
Bagaimana kedudukannya dalam shalat? Tidak sedikit orang bertanya, bolehkah meninggalkannya baik dalam shalat berjamaah, sendiri, wajib, atau sunnah?
Kita lihat dulu kedudukannya menurut penjelasan para ulama kita.
1. Hukumnya SUNNAH.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika ditinggalkan di semua shalat, tidak berdosa dan shalat tetap sah. Namun, dia meninggalkan sunnah. Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan:
ุงููุงุณูุชูููุชูุงุญู ุนูููุจู ุงูุชููููุจููุฑู ู ูุณูููููู ุนูููุฏู ุฌูู ููููุฑู ุงููุฃูุฆูู ููุฉูุ ููุฃูุจูู ุญููููููุฉู ููุงูุดููุงููุนูููู ููุฃูุญูู ูุฏู. ููู ูุง ุซูุจูุชู ุฐููููู ููู ุงููุฃูุญูุงุฏููุซู ุงูุตููุญููุญูุฉู
Membaca istiftah setelah takbir adalah sunah menurut mayoritas imam, seperti Abu Hanifah, Asy Syafiโiy, dan Ahmad. Sebagaimana hal itu telah kuat berdasarkan hadits-hadits shahih. (Al Fatawa Al Kubra, 2/165)
Imam Abul Muzhaffar Yahya bin Hubairah Rahimahullah berkata:
ููุฃูุฌูู ุนููุง ุนูู ุฃูู ุฏูุนูุงุก ุงูุงุณุชูุชุงุญ ููู ุงูุตููููุงุฉ ู ุณููู. ุฅููููุง ู ูุงูู ููุฅูููููู ููุงูู: ููููุณู ุจูุณูุฉ.
Mereka telah ijmaโ (sepakat) bahwa doa istiftah itu sunnah dalam shalat, KECUALI menurut Imam Malik, dia berkata: โBukan sunnah.โ (Ikhtilaf Al Aimmah Al Ulama, 1/107)
Dalam Al Mausuโah disebutkan:
ููุงู ุฌูู ููููุฑู ุงููููููููุงุกู: ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู ุณููููุฉู ...
Mayoritas ulama mengatakan doa istiftah adalah sunnah. (Al Mausuah, 4/48)
2. Tidak sunnah alias tidak ada doa iftiftah
Syaikh Abdurrahman Al Jaziriy Rahimahullah mengatakan:
ุฏุนุงุก ุงูุงูุชุชุงุญ ุณูุฉ ุนูุฏ ุซูุงุซุฉ ู ู ุงูุฃุฆู ุฉุ ูุฎุงูู ุงูู ุงูููุฉ. ููุงููุง: ุงูู ุดููุฑ ุฃูู ู ูุฑูู. ูุจุนุถูู ูููู: ุจู ูู ู ูุฏูุจ
Doa iftitah itu sunnah menurut tiga imam, namun Malikiyah menyelisihinya. Mereka mengatakan: yang terkenal (dikalangan Malikiyah) itu adalah MAKRUH. Sebagian mereka (Malikiyah) mengatakan: bahkan itu mandub (sunnah). (Al Fiqhu โalal Madzahib Al Arbaโah, 1/231)
Alasan mereka adalah karena para sahabat Nabi ๏ทบ tidak membacanya. Disebutkan oleh Syaikh Al Jaziriy:
ููุฑู ุงูุฅุชูุงู ุจุฏุนุงุก ุงูุงูุชุชุงุญ ุนูู ุงูู ุดููุฑุ ูุนู ู ุงูุตุญุงุจุฉ ุนูู ุชุฑูู
Dimakruhkan membaca iftitah menurut pendapat yang terkenal (dari Malikiyah), berdasarkan perbuatan sahabat yang meninggalkan hal itu. (Ibid)
Dalam kitab Al Mudawanah, kitab yang mengumpulkan fatwa-fatwa Imam Malik, Ibnul Qasim berkata:
ููููุงูู ู ูุงูููู ููุง ููุฑูู ููุฐูุง ุงูููุฐูู ููููููู ุงููููุงุณู ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู ููู ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู ููููุง ุฅูููู ุบูููุฑููู ููููุงูู ููุง ููุนูุฑูููููุ ุงุจููู ููููุจู ุนููู ุณูููููุงูู ุจููู ุนูููููููุฉู ุนููู ุฃูููููุจู ุนููู ููุชูุงุฏูุฉู ุจููู ุฏูุนูุงู ูุฉู ุนููู ุฃูููุณู ุจููู ู ูุงูููู ุฃูููู ุงููููุจูููู - ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู - ููุฃูุจูุง ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑู ููุนูุซูู ูุงูู ููุงูููุง ููููุชูุชูุญูููู ุงูุตููููุงุฉู ุจูุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ูููู.
ููุงูู: ููููุงูู ู ูุงูููู: ููู ููู ููุงููููุฑูุงุกู ุงููุฅูู ูุงู ู ููู ููู ูููู ููุญูุฏููู ููู ููู ููุงูู ุฅู ูุงู ูุง ููููุง ูููููู: ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู ููู ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู ููููุง ุฅูููู ุบูููุฑููู ูููููููู ููููุจููุฑููุง ุซูู ูู ููุจูุชูุฏูุกููุง ุงููููุฑูุงุกูุฉู
Imam Malik tidaklah berpendapat adanya bacaan yang diucapkan manusia: โSubhanakallahumma wa bihamdika tabarakasmuka wa taโala jadduka wa laa ilaaha ghairukโ, Dia tidak mengenal doa ini.
Ibnu Wahb, dari Sufyan bin โUyainah, dari Ayyub, dari Qatadah bin Diโaamah, dari Anas bin Malik bahwa Nabi ๏ทบ, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, bahwa mereka membuka shalatya dengan membaca Alhamdulilahi rabbil โalamin (Baca Al Fatihah).
Ibnu Qasim berkata: Berkata Malik: โSiapa yang dibelakang imam, shalat sendiri, dan orang yang jadi imam, JANGANLAH membaca โSubhanakallahumma wa bihamdika tabarakasmuka wa taโala jadduka wa laa ilaaha ghairukโ, tetapi hendaknya mereka bertakbir kemudian mereka memulai dengan membaca Al Quran.
(Lihat Al Mudawanah 1/161)
Sementara itu, kita dapati riwayat bahwa Imam Malik juga menganjurkan bacaan iftitah tapi sebelum takbiratul ihram. Berikut ini keterangannya:
ููุนููู ู ูุงูููู ููุฏูุจู ูููููููู ููุจูููููุง - ุฃููู ููุจูู ุชูููุจููุฑูุฉู ุงูุฅููุญูุฑูุงู ู -: ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู. . . ุฅูููุฎูุ ููุฌููููุชู ููุฌูููู. . . ุฅูููุฎูุ ุงููููููู ูู ุจูุงุนูุฏู. . . ุฅูููุฎู. ููุงู ุงุจููู ุญูุจููุจู: ููููููููู ุจูุนูุฏู ุงูุฅููููุงู ูุฉู ููููุจูู ุงูุฅููุญูุฑูุงู ู. ููุงู ููู ุงููุจูููุงูู: ููุฐููููู ุญูุณููู
Dari Imam Malik bahwasanya anjuran bacaan itu adalah sebelumnya โyaitu sebelum takbiratul ihram: โSubhanakallahumma wa bihamdika .. dst, wajjahtu wajhiya ...dst, Allahumma Baaโid ..dst. Ibnu Habib berkata: โMembacanya adalah setelah iqamah sebelum takbiratul ihram.โ Dia berkata dalam Al Bayan: โItu bagus.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaityah, 4/48)
3. WAJIB
Ini pendapat minoritas, yaitu salah satu riwayat dari Imam Ahmad dan sebagian pengikutnya (Hanabilah/Hambaliyah).
Imam Ibnu Taimiyah berkata tentang Imam Ahmad:
ููููู ู ูุฐูููุจููู ูููููู ุขุฎูุฑู ููุฐูููุฑููู ุจูุนูุถูููู ู ุฑูููุงููุฉู ุนููููู ุฃูููู ุงููุงุณูุชูููุชูุงุญู ููุงุฌูุจู
Dalam madzhabnya (Imam Ahmad) ada perkataan lain yang disebutkan sebagian mereka (pengikut Imam Ahmad) bahwa ada riwayat darinya (Imam Ahmad) bahwa istiftah adalah WAJIB. (Al Fatawa Al Kubra, 2/165)
Dalam Al Mausuโah tertulis:
ููุฐูููุจูุชู ุทูุงุฆูููุฉู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุฅููู ูุงู ู ุฃูุญูู ูุฏู ุฅูููู ููุฌููุจู ุงูุฐููููุฑู ุงูููุฐูู ูููู ุซูููุงุกูุ ููุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู ุจูููุญููู " ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู. . . " ูููููู ุงุฎูุชูููุงุฑู ุงุจููู ุจูุทููุฉู ููุบูููุฑูููุ ููุฐูููุฑู ููุฐูุง ุฑูููุงููุฉู ุนููู ุฃูุญูู ูุฏู
Segolongan pengikut Imam Ahmad berpendapat WAJIB-nya dzikir berupa pujian seperti ISTIFTAH, โSubhanakallahumma wa bihamdika ..โ Ini dipilih oleh Ibnu Baththah dan lainnya, dan disebutkannya hal ini sebagai satu riwayat dari Imam Ahmad. (Al Mausuโah, 4/48)
Dari semua pendapat ini. Pendapat yang mengatakan sunnah, yaitu mayoritas ulama, adalah pendapat yang kami pilih berdasarkan hadits-hadits yang begitu banyak.
Lalu, Bagaimanakah bacaannya? Insya Allah akan disampaikan dalam edisi selanjutnya.
Demikain. Wallahu Aโlam
๐๐๐๐๐๐๐
๐ Farid Nu'man Hasan
๐ Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
๐ ฟ๏ธ Fanpage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
โ๏ธ Kunjungi website resmi: alfahmu.id
(Pertanyaan beberapa orang)
โซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธโซ๏ธโช๏ธ
Doa iftitah yaitu doa di awal shalat setelah takbiratul ihram sebelum membaca Al Fatihah.
Tertulis dalam Al Mausuโah:
ูููููู ุงูุฐููููุฑู ุงูููุฐูู ุชูุจูุฏูุฃู ุจููู ุงูุตูููุงูุฉู ุจูุนูุฏู ุงูุชููููุจููุฑู. ููููุฏู ููููุงู ูููู: ุฏูุนูุงุกู ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู. ููุฅููููู ูุง ุณูู ูููู ุจูุฐููููู ูุฃูููููู ุฃููููู ู ูุง ููููููููู ุงููู ูุตููููู ุจูุนูุฏู ุงูุชููููุจููุฑูุ ูููููู ููููุชูุชูุญู ุจููู ุตููุงูุชูููุ ุฃููู ููุจูุฏูุคูููุง ุจููู.
Itu adalah dzikir yang dengannya dimulai shalat, (dibaca) setelah takbir. Ada pula yang mengatakan: dia dinamakan istiftah karena itu adalah ucapan pertama yang dilakukan orang yang shalat setelah takbir, dengan itu dia membuka shalatnya, yaitu memulainya. (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaitiyah, 4/474)
Kadang diistilahkan dengan IFTITAH, dan inilah yang tenar di negeri kita. Tapi yang biasa digunakan fuqaha adalah Istiftah. Berikut ini keterangannya:
ููุนูุจููุฑู ุนููููู ุจูุนูุถู ุงููููููููุงุกู ุฃูููุถูุง ุจูุฏูุนูุงุกู ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญูุ ููุจูุงูุงูููุชูุชูุงุญูุ ููุจูุฏูุนูุงุกู ุงูุงูููุชูุชูุงุญู. ุฅููุงูู ุฃูููู ุงูุฃููููุซูุฑู ูููููููููู: ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู
Sebagian ahli fiqih menyebut doa istiftah dengan IFTITAH dan DOA IFTITAH, hanya saja mayoritas ahli fiqih menyebut: ISTIFTAH. (Ibid)
Jadi, Istiftah dan iftitah adalah doa istilah yang berbeda untuk aktifitas yang sama. Maka sama saja Anda mau menyebutnya apa.
Bagaimana kedudukannya dalam shalat? Tidak sedikit orang bertanya, bolehkah meninggalkannya baik dalam shalat berjamaah, sendiri, wajib, atau sunnah?
Kita lihat dulu kedudukannya menurut penjelasan para ulama kita.
1. Hukumnya SUNNAH.
Dengan kata lain, tidak apa-apa jika ditinggalkan di semua shalat, tidak berdosa dan shalat tetap sah. Namun, dia meninggalkan sunnah. Ini adalah pendapat mayoritas ulama.
Imam Ibnu Taimiyah Rahimahullah mengatakan:
ุงููุงุณูุชูููุชูุงุญู ุนูููุจู ุงูุชููููุจููุฑู ู ูุณูููููู ุนูููุฏู ุฌูู ููููุฑู ุงููุฃูุฆูู ููุฉูุ ููุฃูุจูู ุญููููููุฉู ููุงูุดููุงููุนูููู ููุฃูุญูู ูุฏู. ููู ูุง ุซูุจูุชู ุฐููููู ููู ุงููุฃูุญูุงุฏููุซู ุงูุตููุญููุญูุฉู
Membaca istiftah setelah takbir adalah sunah menurut mayoritas imam, seperti Abu Hanifah, Asy Syafiโiy, dan Ahmad. Sebagaimana hal itu telah kuat berdasarkan hadits-hadits shahih. (Al Fatawa Al Kubra, 2/165)
Imam Abul Muzhaffar Yahya bin Hubairah Rahimahullah berkata:
ููุฃูุฌูู ุนููุง ุนูู ุฃูู ุฏูุนูุงุก ุงูุงุณุชูุชุงุญ ููู ุงูุตููููุงุฉ ู ุณููู. ุฅููููุง ู ูุงูู ููุฅูููููู ููุงูู: ููููุณู ุจูุณูุฉ.
Mereka telah ijmaโ (sepakat) bahwa doa istiftah itu sunnah dalam shalat, KECUALI menurut Imam Malik, dia berkata: โBukan sunnah.โ (Ikhtilaf Al Aimmah Al Ulama, 1/107)
Dalam Al Mausuโah disebutkan:
ููุงู ุฌูู ููููุฑู ุงููููููููุงุกู: ุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู ุณููููุฉู ...
Mayoritas ulama mengatakan doa istiftah adalah sunnah. (Al Mausuah, 4/48)
2. Tidak sunnah alias tidak ada doa iftiftah
Syaikh Abdurrahman Al Jaziriy Rahimahullah mengatakan:
ุฏุนุงุก ุงูุงูุชุชุงุญ ุณูุฉ ุนูุฏ ุซูุงุซุฉ ู ู ุงูุฃุฆู ุฉุ ูุฎุงูู ุงูู ุงูููุฉ. ููุงููุง: ุงูู ุดููุฑ ุฃูู ู ูุฑูู. ูุจุนุถูู ูููู: ุจู ูู ู ูุฏูุจ
Doa iftitah itu sunnah menurut tiga imam, namun Malikiyah menyelisihinya. Mereka mengatakan: yang terkenal (dikalangan Malikiyah) itu adalah MAKRUH. Sebagian mereka (Malikiyah) mengatakan: bahkan itu mandub (sunnah). (Al Fiqhu โalal Madzahib Al Arbaโah, 1/231)
Alasan mereka adalah karena para sahabat Nabi ๏ทบ tidak membacanya. Disebutkan oleh Syaikh Al Jaziriy:
ููุฑู ุงูุฅุชูุงู ุจุฏุนุงุก ุงูุงูุชุชุงุญ ุนูู ุงูู ุดููุฑุ ูุนู ู ุงูุตุญุงุจุฉ ุนูู ุชุฑูู
Dimakruhkan membaca iftitah menurut pendapat yang terkenal (dari Malikiyah), berdasarkan perbuatan sahabat yang meninggalkan hal itu. (Ibid)
Dalam kitab Al Mudawanah, kitab yang mengumpulkan fatwa-fatwa Imam Malik, Ibnul Qasim berkata:
ููููุงูู ู ูุงูููู ููุง ููุฑูู ููุฐูุง ุงูููุฐูู ููููููู ุงููููุงุณู ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู ููู ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู ููููุง ุฅูููู ุบูููุฑููู ููููุงูู ููุง ููุนูุฑูููููุ ุงุจููู ููููุจู ุนููู ุณูููููุงูู ุจููู ุนูููููููุฉู ุนููู ุฃูููููุจู ุนููู ููุชูุงุฏูุฉู ุจููู ุฏูุนูุงู ูุฉู ุนููู ุฃูููุณู ุจููู ู ูุงูููู ุฃูููู ุงููููุจูููู - ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุณููููู ู - ููุฃูุจูุง ุจูููุฑู ููุนูู ูุฑู ููุนูุซูู ูุงูู ููุงูููุง ููููุชูุชูุญูููู ุงูุตููููุงุฉู ุจูุงููุญูู ูุฏู ููููููู ุฑูุจูู ุงููุนูุงููู ูููู.
ููุงูู: ููููุงูู ู ูุงูููู: ููู ููู ููุงููููุฑูุงุกู ุงููุฅูู ูุงู ู ููู ููู ูููู ููุญูุฏููู ููู ููู ููุงูู ุฅู ูุงู ูุง ููููุง ูููููู: ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู ุชูุจูุงุฑููู ุงุณูู ููู ููุชูุนูุงููู ุฌูุฏูููู ููููุง ุฅูููู ุบูููุฑููู ูููููููู ููููุจููุฑููุง ุซูู ูู ููุจูุชูุฏูุกููุง ุงููููุฑูุงุกูุฉู
Imam Malik tidaklah berpendapat adanya bacaan yang diucapkan manusia: โSubhanakallahumma wa bihamdika tabarakasmuka wa taโala jadduka wa laa ilaaha ghairukโ, Dia tidak mengenal doa ini.
Ibnu Wahb, dari Sufyan bin โUyainah, dari Ayyub, dari Qatadah bin Diโaamah, dari Anas bin Malik bahwa Nabi ๏ทบ, Abu Bakar, Umar, dan Utsman, bahwa mereka membuka shalatya dengan membaca Alhamdulilahi rabbil โalamin (Baca Al Fatihah).
Ibnu Qasim berkata: Berkata Malik: โSiapa yang dibelakang imam, shalat sendiri, dan orang yang jadi imam, JANGANLAH membaca โSubhanakallahumma wa bihamdika tabarakasmuka wa taโala jadduka wa laa ilaaha ghairukโ, tetapi hendaknya mereka bertakbir kemudian mereka memulai dengan membaca Al Quran.
(Lihat Al Mudawanah 1/161)
Sementara itu, kita dapati riwayat bahwa Imam Malik juga menganjurkan bacaan iftitah tapi sebelum takbiratul ihram. Berikut ini keterangannya:
ููุนููู ู ูุงูููู ููุฏูุจู ูููููููู ููุจูููููุง - ุฃููู ููุจูู ุชูููุจููุฑูุฉู ุงูุฅููุญูุฑูุงู ู -: ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู. . . ุฅูููุฎูุ ููุฌููููุชู ููุฌูููู. . . ุฅูููุฎูุ ุงููููููู ูู ุจูุงุนูุฏู. . . ุฅูููุฎู. ููุงู ุงุจููู ุญูุจููุจู: ููููููููู ุจูุนูุฏู ุงูุฅููููุงู ูุฉู ููููุจูู ุงูุฅููุญูุฑูุงู ู. ููุงู ููู ุงููุจูููุงูู: ููุฐููููู ุญูุณููู
Dari Imam Malik bahwasanya anjuran bacaan itu adalah sebelumnya โyaitu sebelum takbiratul ihram: โSubhanakallahumma wa bihamdika .. dst, wajjahtu wajhiya ...dst, Allahumma Baaโid ..dst. Ibnu Habib berkata: โMembacanya adalah setelah iqamah sebelum takbiratul ihram.โ Dia berkata dalam Al Bayan: โItu bagus.โ (Al Mausuโah Al Fiqhiyah Al Kuwaityah, 4/48)
3. WAJIB
Ini pendapat minoritas, yaitu salah satu riwayat dari Imam Ahmad dan sebagian pengikutnya (Hanabilah/Hambaliyah).
Imam Ibnu Taimiyah berkata tentang Imam Ahmad:
ููููู ู ูุฐูููุจููู ูููููู ุขุฎูุฑู ููุฐูููุฑููู ุจูุนูุถูููู ู ุฑูููุงููุฉู ุนููููู ุฃูููู ุงููุงุณูุชูููุชูุงุญู ููุงุฌูุจู
Dalam madzhabnya (Imam Ahmad) ada perkataan lain yang disebutkan sebagian mereka (pengikut Imam Ahmad) bahwa ada riwayat darinya (Imam Ahmad) bahwa istiftah adalah WAJIB. (Al Fatawa Al Kubra, 2/165)
Dalam Al Mausuโah tertulis:
ููุฐูููุจูุชู ุทูุงุฆูููุฉู ู ููู ุฃูุตูุญูุงุจู ุงูุฅููู ูุงู ู ุฃูุญูู ูุฏู ุฅูููู ููุฌููุจู ุงูุฐููููุฑู ุงูููุฐูู ูููู ุซูููุงุกูุ ููุงูุงูุณูุชูููุชูุงุญู ุจูููุญููู " ุณูุจูุญูุงูููู ุงููููููู ูู ููุจูุญูู ูุฏููู. . . " ูููููู ุงุฎูุชูููุงุฑู ุงุจููู ุจูุทููุฉู ููุบูููุฑูููุ ููุฐูููุฑู ููุฐูุง ุฑูููุงููุฉู ุนููู ุฃูุญูู ูุฏู
Segolongan pengikut Imam Ahmad berpendapat WAJIB-nya dzikir berupa pujian seperti ISTIFTAH, โSubhanakallahumma wa bihamdika ..โ Ini dipilih oleh Ibnu Baththah dan lainnya, dan disebutkannya hal ini sebagai satu riwayat dari Imam Ahmad. (Al Mausuโah, 4/48)
Dari semua pendapat ini. Pendapat yang mengatakan sunnah, yaitu mayoritas ulama, adalah pendapat yang kami pilih berdasarkan hadits-hadits yang begitu banyak.
Lalu, Bagaimanakah bacaannya? Insya Allah akan disampaikan dalam edisi selanjutnya.
Demikain. Wallahu Aโlam
๐๐๐๐๐๐๐
๐ Farid Nu'man Hasan
๐ Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
๐ ฟ๏ธ Fanpage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
โ๏ธ Kunjungi website resmi: alfahmu.id
0 Response to "Memahami Kedudukan Doa Iftitah dalam Shalat"
Post a Comment