Ilmu Memperkuat Posisi Umat Muslim

๐Ÿ“† Kamis, 28 Syawal 1439H / 12 Juli 2018

๐Ÿ“š SIROH & TARIKH ISLAM

๐Ÿ“ Pemateri: Ustadz Agung Waspodo, SE. MPP

๐Ÿ“‹  Enam Instruksi Pola Pelemahan Ummat Islam dan Penghambatan Kemerdekaan

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐ŸŒน

Ketika Indonesia masih dijajah Belanda, keberadaan Het Kantoor voor Inlandsche Zeken (HKvIZ) memang identik dengan otak Islamophobe* di belakangnya yaitu Dr. Christiaan Snouck Hurgronje.

Namun sejak pendiriannya tahun 1899 kantor urusan Pribumi itu mengalami pasang surut sesuai dengan pergantian kepala penasihat (adviseur), karakter Gubernur Jenderal Hindia Belanda, serta situasi kondisi di Hindia Belanda dan Kerajaan Belanda di Eropa.

Secara umum terjadi enam kali perintah khusus yang dikeluarkan untuk HKvIZ ini sesuai tantangan serta ancaman yang dianggap paling mendesak untuk ditangani:

1. Instruksi pertama tahun 1899 turun ketika HKvIZ masih di bawah Departemen Pendidikan dan Agama. Kepala penasihat pada saat itu dijabat oleh Dr. C. Snouck Hurgronje. 

1899-1906 Dr. C. Snouck Hurgronje

Instruksi 1899 ini fokus pada penelitian lembaga Islam, masalah pribumi, dan masalah (keturunan) Arab. ➡️ Terjadi kekhawatiran akan adanya pemberontakan dari Ummat Islam untuk memerdekakan diri dari kolonialisme.

2. Instruksi kedua tahun 1907 turun ketika HKvIZ sudah berada di bawah Departemen Pendidikan, Agama, dan Perindustrian. Kepala penasihat pada saat itu dijabat oleh Dr. G.A.J. Hazeu.

1907-1913 Dr. G.A.J. Hazeu

Instruksi 1907 ini fokus pada penelitian bahasa pribumi dan etnografi, lembaga pribumi, pengawasan sekolah anak-anak pribumi (priyayi), dan penugasan ke luar Batavia. ➡️ Terjadi perluasan kekhawatiran bahwa keinginan untuk merdeka meluas hingga ke segmen masyarakat yang tidak kental keislamannya; khususnya dari kalangan priyayi. 

3. Instruksi ketiga tahun 1909 turun ketika kepala penasihat masih dijabat oleh Dr. G.A.J. Hazeu.

Instruksi 1909 ini fokus pada pendidikan anak-anak pribumi keturunan bangsawan serta mengakomodasi permintaan tertentu atau orang tuanya. ➡️ Terjadi upaya untuk memengaruhi kalangan Islam abangan serta elit priyayi agar tidak sejalan dengan semangat kemerdekaan yang bersumber dari ajaran Islam. 

Pergantian kepala penasihat HKvIZ antara instruksi ketiga dan keempat:

1914-1916 Dr. D.A. Rinkes
1917-1920 Dr. G.A.J. Hazeu (periode kedua) 
1920-1921 (pos jabatan vakum) 
1921-1922 R.A. Kern
1923 E. Gobee
1924-1926 R.A. Kern (periode kedua)
1927-1937 E. Gobee (periode kedua)

4. Instruksi keempat baru turun lagi tahun 1931 ketika kepala penasihat sudah beralih kepada E. Gobee periode kedua. 

Keluar keputusan bahwa kepala penasihat HKvIZ langsung bertanggung-jawab kepada gubernur jenderal Hindia Belanda. Keputusan lainnya adalah dilarangnya perjalanan dinas kepala penasihat kecuali atas izin gubernur jenderal.

Instruksi 1931 ini fokus pada:

4.1. Penelitian tentang pergerakan agama, politik, dan kebudayaan masyarakat pribumi, ➡️ terjadi upaya pengendalian atas meningkatnya perlawanan pada tatanan politik secara masif.

4.2. Mencari informasi tentang pergerakan masyarakat (keturunan) Arab dan aliran kerohanian (tarekat dan sufi) dalam Islam hingga ke jaringan di luar Hindia Belanda, ➡️ terjadi kekhawatiran bahwa kemerdekaan Indonesia mendapatkan sokongan dari jaringan Islam di luar negeri.

4.3. Memperhatikan masalah haji sebagai prioritas utama, ➡️ terjadi pengulangan ketakutan akan jama'ah haji Hindia Belanda menjadi pusat pergerakan kemerdekaan.

4.4. Mempelajari ilmu bahasa dan etnografi bila dianggap perlu dalam tugas, ➡️ terjadi upaya untuk mengangkat budaya lokal sebagai penyeimbang ajaran Islam dalam kebangkitan kesadaran untuk merdeka. 

5. Instruksi kelima tahun 1934 turun ketika kepala penasihat masih dijabat oleh E. Gobee. 

6. Instruksi keenam tahun 1939 turun ketika kepala penasihat sudah beralih kepada Dr. G.F. Pijper sebagai pejabat terakhir sebelum Hindia Belanda dikuasai Jepang. 

1937-1942 Dr. G.F. Pijper

Instruksi kelima 1934 dan keenam 1939 keduanya fokus pada hak pengangkatan, skorsing, dan pemberhentian pegawainya, hak untuk mekenaikan gaji berkala serta pemberian cuti,serta memerintahkan pegawai Dinas Purbakala untuk perjalanan dinas dengan berkoordinasi dengan Departemen Pendidikan dan Agama, Departemen Jawatan Pengawasan, serta Departemen Pemeriksa Keuangan. ➡️ Terjadi upaya serius untuk melibatkan peran birokrat pribumi dalam mencegah kebangkitan kemerdekaan yang dipelopori oleh Ummat Islam di Hindia Belanda. 

Agung Waspodo, melihat pola HKvIZ menjadi semakin birokratis dengan berbagai fokus tugas yang melebar namun tetap sejalan dengan tujuan pertama didirikannya oleh Snouck Hurgronje yaitu melemahkan Ummat Islam di Hindia Belanda serta menghambat kemerdekaan Indonesia ๐Ÿ‡ฎ๐Ÿ‡ฉ yang dipelopori oleh Kaum Muslimin. 

Depok Jaya, 24 Syawwal 1439 Hijriyah
---
Husnul Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda, LP3ES, Jakarta: 1985, pp.102-106.

*Islamophobe adalah prasangka dan diskriminasi atas Islam dan Muslim.

๐ŸŒฟ๐ŸŒบ๐Ÿ‚๐Ÿ€๐ŸŒผ๐Ÿ„๐ŸŒท๐Ÿ

Sebarkan! Raih Pahala

๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ๐ŸŒบ๐Ÿƒ๐Ÿƒ

Dipersembahkan oleh: manis.id

๐Ÿ“ฑ Info & pendaftaran member: bit.ly/mediamanis

๐Ÿ’ฐDonasi Dakwah, Multi Media dan Pembinaan Dhuafa
a.n Yayasan MANIS, 
No Rek BSM 7113816637

Info lebih lanjut: bit.ly/donasidakwahmanis


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Ilmu Memperkuat Posisi Umat Muslim"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel