Cara Menyikapi Perbedaan
Pesan penting dari Kyai saya:
"Jika kamu ingin tahu hakekat atau kebenaran satu masalah, maka jangan kau ambil berita atau penjelasan dari orang yang membencinya. Karena biasanya yang diberitakan adalah yang buruk-buruk. Cari tahu sendiri ke sumbernya, setelah itu baru boleh kamu hukumi".
Sama seperti saat kita ingin memahami kasus perselisihan dua orang muslim. Mengambil penjelasan dari satu sumber saja adalah kesalahan besar. Karena banyak kasus terjadi kesalahan menyimpulkan muncul dari karena kita hanya mendengar dari satu sumber berita saja.
Lebih dari itu, kebiasaan buruk kita adalah tidak berusaha saling tafahum [saling memahami argumentasi lawan] serta mencari titik temu dalam mendiskusikan satu masalah. Lebih-lebih di media sosial. Poko'e si A atau kelompok A harus salah dan tidak boleh benar sama sekali. Yang jahil pun ikut memunculkan komentar "sampah".
Sampai kapan begini?!
-------
Menurut saya, seorang ahli ilmu yang ikut terjun ke media sosial "seharusnya" bisa ikut andil meminimalisir perselisihan antar kelompok (bukan malah sebaliknya), menjelaskan kebenaran dengan ilmu, adab, dan keikhlasan, memberikan pencerahan dengan jujur (inshof), memberikan kritik-kritik yang cerdas, adil, dan membangun, santun dalam berargumentasi, tidak ikut-ikutan membully atau bahkan ghibah, mengajak umat medsos untuk tidak ikut-ikutan menyebar hoax serta memotivasi mereka untuk menjadikan medsos sebagai media berdiskusi, silaturrahim, serta mencari kebaikan dan faidah.
-------
Hidayat Nur
0 Response to "Cara Menyikapi Perbedaan "
Post a Comment