Cara Mengatasi Kecanduan Gadget Pada Anak Anda

MENGATASI ANAK KECANDUAN GADGET 

Oleh Yuria Pratiwhi Cleopatra M.Si

Anak saya kalau sudah nonton dan main gadget nggak mau disuruh belajar. Sudah saya marahi masih saja bandel. Saya harus bagaimana? 

Pertama, bayangkan anda berada di posisi anak anda. Lagi asyik bermain, disuruh belajar. Bagaimana rasanya? 🙈. Lagi mengerjakan sesuatu yang asyik, disuruh berhenti dan ganti mengerjakan yang nggak asyik, plus omelan mama. Gimana rasanya? Ya..emaknya aja nggak mau kan kalau lagi asyik nonton drakor diomelin, disuruh ngapalin al Qur'an..qiqi. 

Jadi ya mak, untuk bisa mengatasi anak yang SUDAH TERLANJUR kecanduan gadget, kita harus lebih sabar. Kalau mau diflashback, pasti ada andil kita yang menyebabkan mereka sampai kecanduan. Tapi sudahlah..nggak usah diungkit karena mungkin menyakitkan. Sekarang yang penting ke depannya, harus gimana. 

Pertama, saat kita menghentikan anak dari gadget, kita HARUS menyediakan aktivitas yang setara, bahkan yang pasti akan lebih mereka pilih daripada gadget. Kita tidak bisa serta merta menyembunyikan gadget, merebut, melarang jika anak sudah terlanjur kecanduan.

Anak usia batita, SELALU lebih suka aktivitas outdoor ditemani ortunya dibandingkan main gadget. Mengajak mereka keluar rumah, biasanya berhasil menghentikan keinginan mereka dari gadget. Apalagi kalau aktivitas di luar menyenangkan. Hujan-hujanan misalnya, adalah aktivitas yang biasanya tak akan ditolak oleh anak. Bermain di playground, bermain bola, memperhatikan daun dan bunga. Fitrahnya anak-anak menyukai kegiatan luar rumah. 

Anak usia 4-7 tahun mungkin lebih menyukai kegiatan yang lebih sosial dan terkadang ekstrim. Mereka selalu mau diajak beraktivitas bersama. Bermain boardgame, kucing2an, perang bantal, main pedang-pedangan, main playdough, lego, membuat mozaik biji, crafting, cooking. Kuncinya, ditemani. Anak akan enggan bermain kalau disuruh main sendiri. Jadi, alih-alih menyuruh anak berhenti main gadget, kita akan mengajaknya bermain. 

Anak yang lebih besar tentunya jauh lebih sulit. Anak sebesar ini, ngamuknya juga jauh lebih sulit untuk ditangani. Anak di atas 7 tahun bisa diajak diskusi memgenai dampak gadget, makna waktu, manajemen waktu. Tawarkan mereka aktivitas yang bisa mereka pilih, yang sesuai dengan kemampuan orangtua. Apa mau ikut klub sepakbola, bulutangkis, menari, berenang, robotik, menggambar, dll. Jika anak terlanjur malas karena lebih suka dengan gadget, orangtua harus lebih sabar lagi membangunkan dan mengajak mereka berpindah aktivitas. Apalagi jika anak telah remaja

Bagaimana kalau orangtua sibuk? Tidak sempat beraktivitas bersama anak? Ya tinggal pilih saja, apakah aktivitas itu lebih penting daripada menghindarkan anak dari kecanduan gadget? Kalau iya, berarti mengatasi anak kecanduan gadget bukan prioritas orangtua. 

Kedua, ganti gadget yang bersifat privat dengan yang bersifat lebih umum. Anak usia SD tidak seharusnya memiliki hp sendiri. Jika untuk alasan komunikasi saja, beri anak hp tanpa jaringan internet. Komputer di tengah ruangan jauh lebih baik bagi anak-anak daripada hp. Dengan layar besar, orang dewasa lebih mudah mengontrol anak, mengetahui apa yang sedang ditonton dan dikerjakan. Komputer juga bisa memberi alternatif aktivitas yang lebih bermanfaat bagi anak. 

Ketiga, membuka komunikasi lebih banyak dengan anak-anak. Jadilah orangtua yang menyenangkan bagi anak. Jangan sampai orangtua sibuk dengan dunianya sendiri..apalagi sibuk dengan gadgetnya sendiri. Bagaimana bisa mengatasi anak jika mengendalikan diri sendiri saja tidak bisa? 

Keempat, setelah anak bisa dikendalikan, baru kita bisa mengajak anak mengatur hidupnya. Membuat jadwal, merencanakan pelajaran, membuat target, dll. Jadi anak akan membuat jadwal  yang nyaman kapan akan belajar  dan kapan waktu bermain. Tidak perlu lagi dibentur-benturkan. Belajar atau bermain, adalah aktivitas yang sama-sama menyenangkan 😁😉.

Yuk kita lebih smart dari smarphone 

Salam hangat

Rumah Keluarga Indonesia, Pekanbaru

Share this post