Memahami Posisi Adab dalam Ketaatan

Seringnya, kita ini bertengkar dalam masalah fiqih ini akarnya hanya masalah antara taat dan adab.

Misalkan tentang penggunaan sayyidina, penyebutan nama 4 Khalifah di antara shalat tarawih, lempar jumroh sebelum matahari tergelincir, dll

Prinsipnya, rumus para shahabat Nabi adalah, kombinasikan taat dan adab itu. Sampai suatu ketika adab ini sampai di suatu batas yang agak berlebihan, kembalikanlah lagi ke batas ketaatan minimal. Hingga seimbang lagi. Begitupula yang disebut mengikuti Sunnah ini bukan dengan ikut persis seperti yang dicontohkan. Ada ukuran adab yang mesti diperhatikan dengan mempertajam kepekaan hati (kasus Mu'adz mengimami di kampungnya)

Maka, kita mempelajari Sirah Shahabat ini tujuannya memahami aplikasi paling nyata Qur'an dan Sunnah secara komunal. Kalau hanya pribadi Rasul, rasanya beliau sempurna sekali. Bahwa beliau2 saja sebagai komunitas generasi terbaik masih juga ada salahnya, ada beda-bedanya. Lha apalagi kita..
Kita, berangkat umroh/haji ke Saudi, disana perasaan kita damai. Meski fiqihnya beda2. Kenapa pulang dari sana malah berantem lagi..

Resume dari:
https://youtu.be/5TKUeOf4_SU


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Memahami Posisi Adab dalam Ketaatan "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel