Kandungan Surat An-Nur

Khutbah ini didedikasikan dan diambil dari beberapa pelajaran atas dua ayat di surat An-Nuur. Kedua ayat ini berbicara tentang prinsip-prinsip yang harus kita maknai. Tidak hanya tentang institusi bernama pernikahan tapi juga tentang bagaimana membuat orang lain (di masyarakat) agar menikah.

Tidak ada yang lebih persuasif ketimbang Allah SWT pada urusan ini. Dia berfirman hanya beberapa kata di dalam al-Quran, dan itu sudah menggambarkan ‘worldview’ cara pandang atas bagaimana komunitas muslim dan keluarga-keluarga muslim seharusnya memikirkan tentang pernikahan anak laki-laki dan perempuan mereka.

Faktanya tidak hanya untuk anak-anak mereka, saat turunnya ayat ini banyak orang baru masuk Islam. Mereka ini berasal dari keluarga non-muslim. Ada perempuan yang ayahnya tidak mendukung agama baru anaknya, tidak juga memikirkan pernikahannya. Ada juga yang baru berpisah (cerai karena beda agama) dan di antaranya menanggung anak. Ada juga kondisi-kondisi konvensional di mana kamu punya anak laki-laki atau anak perempuan dan mereka tumbuh lalu pada usia tertentu kalian memikirkan agar mereka menikah.

Harus diingat keluarga kita yang lebih besar sesungguhnya adalah ummat, masyarakat Islam. Rasulullah mengistilahkan ummat yang besar itu dengan ‘satu tubuh’ sementara al-Quran menyebutnya ‘ikhwah’. Seperti saudara sedarah. Kita semua saling bersaudara dan merupakan satu-kesatuan keluarga besar yang diikat Islam. Sehingga bila seorang di komunitas kita entah ia laki-laki atau perempuan tidak bisa menikah maka secara tidak langsung itu juga masalah kita. Urusan ini menimpa pundak kita semuanya.

http://rifqi.ikhwanuddin.com/2017/06/melapangkan-pintu-pintu-pernikahan-nouman-ali-khan/


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Kandungan Surat An-Nur"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel