Cara Pandang Muslim Terhadap Kenikmatan Dunia

๐Ÿƒ๐ŸŒธ Anak Kost dan Pemilik Kost๐ŸŒธ๐Ÿƒ

▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️▪️▫️

Ada seorang Al Akh, yg menyampaikan sebuah analogi yang menarik tentang sejauh mana rasa memiliki seseorang atas sebuah jamaah, kominitas, atau organisasi yang dia berada di dalamnya; yaitu  bagaikan anak kost dan pemilik kost.

Seorang anak kost, di saat kamar tidurnya bocor, atau kerusakan lain, biasanya dia akan bercerita ke mana-mana; ke pemilik kost, ke kawan-kawannya, ke orang tuanya, bahkan kerusakan itu difoto lalu di upload ke medsos, ig, fb,  dll, .. ya bercerita saja, ..

Idealnya dia seharusnya sigap membetulkannya, karena di kamar itu pun ada kehidupan dia. Tapi kenapa tidak dia lakukan, justru malah hanya banyak bicara? Sederhana jawabannya, karena dia merasa itu kamar bukan miliknya. Dia merasa itu bukan tanggungjawabnya, jadilah mentalitas penumpang atau penyewa. Tidak ada sense of belonging ...

Ada pun pemilik kost, setelah dia tahu bahwa ada kebocoran atau kerusakan di kamar tsb, maka dia akan cepat-cepat membenahinya, menutupi, agar kamar kembali nyaman dan tenang. Dia tidak akan bercerita ke mana-mana tentang kamar kost miliknya yang bocor, sebab itu akan menodai reputasinya sebagai pemilik kamar kost, dan dia amat menjaga itu.  

Demikianlah perbedaan antara mentalitas anak kost yg numpang saja dan pemilik kost yang memang begitu menjaga dan mencintai rumahnya.

Maka, dalam kehidupan berjamaah .. kita berada di posisi yang mana? Anak kost atau pemilik kost?

Wallahu a'lam wa Lillahil 'Izzah


๐Ÿ“™๐Ÿ“˜๐Ÿ“•๐Ÿ“’๐Ÿ“”๐Ÿ““๐Ÿ“—

๐Ÿ–‹ Farid Nu'man Hasan
๐Ÿ”ˆ Join Channel: bit.ly/1Tu7OaC
๐Ÿ…ฟ️ Fanpage: https://facebook.com/ustadzfaridnuman
❄️ Kunjungi website resmi: alfahmu.id


Berlangganan update artikel terbaru via email:

0 Response to "Cara Pandang Muslim Terhadap Kenikmatan Dunia "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel